Beberapa waktu lalu, usai merampungkan sebuah urusan di Perpusda Lamongan. Saya sengaja menilik salah seorang sahabat yang sedang ditugaskan di sebuah pesantren di daerah Lamongan Kota.
Dasar emang kawan ini orangnya baik hati, saya diajak makan dahulu di sebuah warung makan. Entah emang saking baik hatinya atau kelewat kreatif dia berinisiatif mengajak makan dengan promo gratis makan untuk yatim piatu. Saya agak ketawa awalnya, melihat inisatifnya yang begitu dark ini. Tapi …
Biasanya, waktu interval mulai ramadhan akhir hingga Syawal sebelum aktif kegiatan pondok adalah momen paling sibuk saya melakukan perjalanan, menemui banyak orang, menggali hal-hal baru dan tentu menjalin silaturahmi.Bila dihitung hari saya diam di rumah ketika masa itu adalah sekitar 29 Ramadhan sampai 6 Syawal. Persis hanya seminggu. Sisanya saya gunakan untuk kegiatan tadi.Nah sebenarnya tahun ini saya ingin lebih banyak di rumah. Tidak banyak keluar kota. Mengingat Rama…
Baca selengkapnyaBaru saja tadi, usai ngaji Tafsir Jalalain di ndalem Agus Habibullah Sholeh saya punya keinginan untuk membuka kembali naskah tafisr Jalalain milik KH. Ahmad Sholeh.
Rasa penasaran saya bermula ketika ngaji, Agus Habib sering membaca catatan-catatan yang ditulis oleh Mbah Mad. beberapa kali Gus Habib ketika berhenti di suatu ayat menceritakan dan mengijazahkan doa dari ayat-ayat tersebut. Memang kitab yang dipakai Gus Habib adalah kitab sah-sahan makna asli dari Kh. Ahmad Ma…
Saya kira, satu-satunya teman alumni pesantren yang selalu memberi kabar mengejutkan ketika bertemu adalah Sate. Teman saya satu ini, entah bagaimana selalu membawa kabar yang untuk ukuran seusianya agak mustahil diraih. Jadi setiap menerima kabar darinya saya selalu geleng-geleng sambil batin, “Kok isoook” wkkw.Sekitar pertengahan tahun lalu, ketika saya dan beberapa kawan datang di rumahnya, ia bercerita baru saja diangkat menjadi kepala sekolah Mts yang baru dirintis. Seb…
Baca selengkapnyaKami sampai di Pos Pendakian Semeru; Ranu Pane tepat setelah maghrib. Rombongan kami disambut iringan warga desa sekitar Ranu Pane yang hendak berjamaah di Masjid. Suara pujian khas NU terdengar syahdu. hawa dingin begitu menyeruak. Sangat dingin. Mencapai sekitar 8 derajat celcius. Jaket bulang yang saya kenakan pun masih tembus.Kami memutuskan untuk shalat jama taqdim terlebih dahulu. Mumpung di Masjid. Nanti kalau sudah mendirikan tenda akan jauh lebih berat. Kami juga be…
Baca selengkapnyaSebagaimana pernah saya tulis beberapa waktu lalu, saya adalah tipikal orang yang suka dolen. Kemana saja. Asal jelas dan punya misi dan tujuan tertentu. Lebih-lebih jika dolennya ada misi khusus atau, wawancara, menemui orang dan kenalan baru.
Kalau ada ajakan dolen semacam itu, sudah pasti saya iyakan. Kalau waktunya pas tentunya. Kalau ajakan dolan healing saya masih berpikir dua kali. Pertimbangan paling besar tentu; waktu dan finansial wkwkw.
Nah seperti pekan lalu, be…
Beberapa hari yang lalu, saya dikagetkan dengan postingan salah seorang penulis senior Indonesia. Dalam tweetnya ia mengungkapkan akan berhenti menulis rubrik yang selama 46 tahun selalu dibaca dan dinanti setiap pekannya oleh banyak orang. Ia akan berhenti menulis Catatan Pinggir (Caping) di Majalah yang ia dirikan sendiri; Tempo.Saya sendiri tidak pernah membaca Caping itu di majalah fisiknya secara langsung. Karena memang di daerah sekitar tidak banyak orang berlangganan …
Baca selengkapnyaDiantara salah satu rezeki yang paling saya syukuri dalam hidup adalah saya hadirnya teman, kawan, relasi dan jaringan di sekeliling saya. Saya selalu percaya, teman yang selalu mensupport, relasi yang selalu mendukung, dan jaringan yang saling menguntungkan adalah bentuk lain dari rezeki yang diberikan oleh Allah kepada makhluknya.Tentu seperti dogma agama yang kita percaya bersama, semua orang sudah mempunyai takaran rezeki masing-masing. Pun tidak ada istilah tertukar dal…
Baca selengkapnyaHingga titik ini, saya selalu mempercayai, dalam usaha saya menelusuri dan menulis tentang kronik sejarah dan warisan para leluhur, saya yakin, saya tidak berjalan sendirian.Dalam bahasa spiritual -kalau tidak dibilang berlebihan- saya serasa dituntun. Walau dalam realitanya saya lebih sering sendiri ketika sedang keluar kota mengunjungi tempat dan menemui narasumber. Kepingan informasi yang saya dapat, pertemuan saya dengan orang-orang terkait, hampir semuanya tidak pernah…
Baca selengkapnyaSial sekali, usai mengantar manuskrip koleksi Mbah Syamsuddin di Padangan Bojonegoro saya tidak bisa langsung kembali ke pondok. Bus terakhir dari Bojonegoro arah Surabaya adalah pukul 19.30. Sedangkan saya datang di Terminal Bojonegoro sudah pukul 9 malam. Mau tidak mau kayaknya saya harus menginap.
Mau kembali ke Padangan kok sangat jauh. Toh saya juga sudah berpamitan kepada Mbah Hajir dan Mas Wahyu, masak mau kembali. Saya mencoba mengunjungi salah satu warung yang katan…
Social Plugin