Terlalu Lama Mengendap

di Kompleks Pemakaman Sunan Sendang Dhuwur, Paciran

Sudah lama sekali saya tidak menulis tentang perjalanan saya. Padahal dua bulan ini tampaknya adalah bulan yang begitu padat dengan perjalanan. Banyak sekali kota baru yang sudah saya kunjungi. Juga banyak sekali pengalaman, kenalan-kenalan baru yang begitu hangat. Dari rekapan perjalanan yang tercatat di catatan google maps saya saja, selama dua bulan April-Mei ini total 761 km telah saya taklukkan. Hehe. 

Terakhir catatan perjalanan yang saya tulis adalah ketika sedang perjalanan ke Malang. Itupun tidak semua saya tulis. 

Asumsi saya dulu ketika main di Jogja pada bulan Maret lalu, saya tidak ingin menambah aktivitas yang menguras tenaga. Toh perjalanan Jogja saat itu sungguh melelahkan. 200 Km itu saya lalui dengan motoran Langitan-Jogja. Saya ingin fokus menikmati perjalanan dan meresapi setiap tempat dan setiap obrolan di kota tersebut. 

Kapan-kapan saja pikir saya untuk menuliskannya. Hasil dolen saya ke Jogja juga tak pikir lagi masih banyak yang perlu diendapkan terlebih dahulu. Tak perlu cepat-cepat ditulis. Diendapkan dulu sebelum kemudian dipilah-pilah mana yang perlu dibagikan dan mana yang harus saya simpan sebagai jamu. Hasil endapan dan perenugnan panjang tentu hasilnya akan lebih jernih dan terpilih.

Memasuki bulan Ramadhan kemarin juga, saya mendapatkan tugas mengajar di salah satu pesantren di Gresik. Selama 21 hari disana saya juga belum terpikir untuk menulis catatan harian lagi. Fokus saya pada saat itu tentu selain mengajar, juga memberikan pendampingan penulisan kepada santri disana. Memang disana selain mengaji seperti umumnya, ketika sore hari ada materi khusus mengenai sastra dan jurnalistik. Saya sendiri menyebut kelas itu sebagai ‘ngaji jurnalistik’. 

Alhamdulillah dari 4 santri yang ikut kajian tersebut. di akhir pertemuan mereka rata-rata telah menulis 4 cerpen. Lebih banyak dari cerpen yang pernah saya tulis. Hehehe. Sebagai mentor, tentu hal tersebut adalah capaian yang sungguh melegakan. 

Waktu longgar disana juga lumayan sih, laptop, internet juga terjamin. Tapi saat itu saya fokus menulis dan riset tentang buku di beberapa website keislaman.  Karena target saya dalam tahun ini adalah tuntas menulis 40 judul dalam tema tersebut.

Setelah rampung bertugas di Gresik, di 10 hari terakhir bulan Ramadhan saya kemudian ada tugas lanjutan melakukan wawancara kepada beberapa orang di beberapa kota. Mulai Jombang, Lamongan, Tuban, dan Surabaya. Seperti biasa tentu, kesempatan jalan tersebut, tetap saya selingi dengan pertemuan dengan beberapa orang dan kenalan baru. Belum lagi setelah lebaran saya juga masih terus bergerilya ke beberapa kota untuk berbagai hal.

Namun semakin kesini, saya rasa apa yang saya putuskan dulu untuk mengendapkan terlebih dahulu hasil perjalanan dan pengalaman jalanan saya, saya nilai sudah kurang relate. Mungkin sudah terlalu lama mengendap, bukannya semakin jernih. Justru semakin banyak elemen yang musti dipisahkan.

Semua pengalaman dan ilmu yang begitu banyak seperti berebut tempat dalam wadah penampungan yang kecil. Sedangkan setiap pengalaman yang baru, selalu berambisi menempati memori ingatan dan diprioritaskan. Mau tidak mau, beberapa renungan dan kontemplasi perjalanan yang lalu pun tersisihkan. Kemudian perlahan mundur, semakin jauh, kemudian jatuh dan tak tersentuh. 

Alih-alih mendapat intisarinya, ketika saya berusaha mengingat apa yang saya lakukan dan pikirkan dalam perjalanan satu bulan yang lalu misalkan. Yang saya dapat justru adalah garukan kepala yang mengiringi kegusaran saya mengingat detail-detail setiap perjalanan. Iya sih dalam setiap pertemuan, saya selalu merekam di setiap perbincangan. Tapi ya untuk memutar kembali rekaman itu, kudu meluangkan watu dan fikiran. 

Makanya saat ini, sedikit demi sedikit kepingan informasi dan pengalaman itu saya coba rangkai kembali sebisa saya. Sebagai ya minimal jadi semacam perkeleng kalau saya kalau pernah dolen. Hahah.

Makanya, untuk beberapa hal memang tak harus selalu dipendam dan diendapkan. Ya kolo-kolo ya juga diungkapkan, agar tak berakhir menjadi penyesalan. 


Posting Komentar

0 Komentar