- Hal yang pertama harus ditanamkan dalam hati
pelajar adalah niat yang baik dan mengikhlaskan niat kita pada Allah swt.
- ·
Selain itu kita harus ingat al-adab qoblal ‘ilm.
Kita harus senantiasa menjaga adab kita, adab kepada masyayikh kita.
Kisah Yahudi Husnul Khotimah berkat Adab
pada Nabi
Di zaman
Rasulullah SAW ada seorang pemuda Yahudi. Dia senantiasa menunggu Rasullullah ketika
masuk Masjid. Dan Ketika Nabi masuk masjid ia mengambil sandal beliau untuk
diamankan. Kemudian ketika Nabi hendak keluar masjid dia memasangkan sandal tersebut pada Nabi. Hal itu
ia lakukan sebagai penghormatan atau taadduban terhadap Nabi. Walaupun
ia pada saat itu masih belum memeluk Islam.
Suatu hari pemuda
tersebut sakit sehingga Nabi menjenguknya. Ketika Rasul menjenguk dan melihat
pemuda itu akan sampai ajalnya. Rasulullah memeberikan tawaran untuk memeluk
agama Islam.
“Aslim taslam
(Masuk islamlah , kelak engkau akan selamat)”
Pemuda itu lantas
memandang kedua orangtuanya. Seakan-akan pandanganya itu meminta izin kepada
orang tuanya
“Taatilah Nabi”
Jawab orang tuanya.
Ia pun
mengucapkan kalimat syahadat di depan Nabi dan memeluk Islam. Begitulah Allah mengambil
nyawa pemuda tersebutdengan husnul khotimah karena adab kepada rasulullah
·
Dalam menunut ilmu harus Kontinyu dan bersabar. Ketika
tidak memahami sebuah ibarot ia harus bertanya kepada gurunya dan terus dan
diimbangi dengan memurojaah kitab yang telah dipelajari.
·
Sungguh ilmu tidak akan didapat dengan
berandai-andai
·
Sebagian guru kami yaitu Habib muhammad al-Haddar.
Ada sebagian santri beliau Ketika menunut ilmu ketika belajar beliau duduk di
tempat yang tinggi sehingga ketika ngantuk akan jatuh.
·
Kita harus Menjaga dzikir dan shalawat. Karena
didalammnya ada sirr yang lua biasa.
·
Ketika ditimpa sebuah permasalahan dalam kehidupan
baca yasin 50 kali.
·
Seyogyanya seorang santri ketika membaca kitab
hendaklah ia mengenal lebih dahulu imam-imam pengarang kitab tersebut.
***
Kisah Tingginya derajat Penuntut ilmu
Diriwayatkan dari
Imam Ibnul Batthol (salah seorang penyarah Kitab Shohih Bukhori) : Suatu hari Imam
Malik bin Anas RA bercerita pada salah seorang santrinya. Bahwa dulu beliau
pernah mempunyai seorang santri yang sangat tekun dan bersungguh-sungguh namun sayang beliau
wafat ketika ditengah-tengah pencarian ilmu.
Ketika meninggal
dan hendak dimakamkan. Banyak sekali yang datang melayat dan mengantarkan
jenazah ini baik ulama, pejabat pemerintah. Bahkan Imam malik sampai terheran-heran
dan bertanya. Bagaimana bisa seorang mendapat kemulyaan ini?
3 Hari setelah
kejadian. Imam Malik didatangi 3 orang yang mengaku melihat keadaan pemuda tersebut dalam
mimpinya.
“aku melihat
didalam mimpiku. pelajar tersebut turun dari langit berpakaia putih dan
mengendarai kuda.”
Ia kemudian pada
pemuda tersebut
“Bagaimana bisa
engkau mendapat derajat ini?”
“Aku setiap kali
usai mempelajari satu ilmu saya berpindah pada tahapan selanjutanya. Sampai
pada akhirnya Alah mengangkat derajatku hingga hampir mencapai derajat
Rauslullah terpaut 2 derajat saja.”
****
Wahai anakku kita
mengambi, pelajaran bahwa pemuda ini belum selelsai. Tapi karena niat, ikhlas,
tekunnya dalam enuntut ilmu ia mendapat derajat yang mulia ini.
Bersungguh-sungguhlah
kalian hingga Allah memberikan kemuliaan kepada kalian kedudukan seperti ini.
Langitan, 24 November 2019
0 Komentar