Catatan Tausyiah Habib Abdullah bin Thaha Ahmad Masyhur Al-Haddad DI Langitan



 
Habib Abdullah bin Thaha bin Muhammad bin Ahmad Masyhur Al-Haddad
KH. Abdullah Habib Faqih
  •    
  •   Hal yang pertama harus ditanamkan dalam hati pelajar adalah niat yang baik dan mengikhlaskan niat kita pada Allah swt.
  • ·         Selain itu kita harus ingat al-adab qoblal ‘ilm. Kita harus senantiasa menjaga adab kita, adab kepada masyayikh kita.




Kisah Yahudi Husnul Khotimah berkat Adab pada Nabi
Di zaman Rasulullah SAW ada seorang pemuda Yahudi. Dia senantiasa menunggu Rasullullah ketika masuk Masjid. Dan Ketika Nabi masuk masjid ia mengambil sandal beliau untuk diamankan. Kemudian ketika Nabi hendak keluar masjid dia  memasangkan sandal tersebut pada Nabi. Hal itu ia lakukan sebagai penghormatan atau taadduban terhadap Nabi. Walaupun ia pada saat itu masih belum memeluk Islam.
Suatu hari pemuda tersebut sakit sehingga Nabi menjenguknya. Ketika Rasul menjenguk dan melihat pemuda itu akan sampai ajalnya. Rasulullah memeberikan tawaran untuk memeluk agama Islam.

Aslim taslam (Masuk islamlah , kelak engkau akan selamat)”

Pemuda itu lantas memandang kedua orangtuanya. Seakan-akan pandanganya itu meminta izin kepada orang tuanya

“Taatilah Nabi” Jawab orang tuanya.

Ia pun mengucapkan kalimat syahadat di depan Nabi dan memeluk Islam. Begitulah Allah mengambil nyawa pemuda tersebutdengan husnul khotimah karena adab kepada rasulullah

·         Dalam menunut ilmu harus Kontinyu dan bersabar. Ketika tidak memahami sebuah ibarot ia harus  bertanya kepada gurunya dan terus dan diimbangi dengan memurojaah kitab yang telah dipelajari.
·         Sungguh ilmu tidak akan didapat dengan berandai-andai
·         Sebagian guru kami yaitu Habib muhammad al-Haddar. Ada sebagian santri beliau Ketika menunut ilmu ketika belajar beliau duduk di tempat yang tinggi sehingga ketika ngantuk akan jatuh.

·         Kita harus Menjaga dzikir dan shalawat. Karena didalammnya ada sirr yang lua biasa.
·         Ketika ditimpa sebuah permasalahan dalam kehidupan baca yasin 50 kali.
·         Seyogyanya seorang santri ketika membaca kitab hendaklah ia mengenal lebih dahulu imam-imam pengarang kitab tersebut.

***
Kisah Tingginya derajat Penuntut ilmu
Diriwayatkan dari Imam Ibnul Batthol (salah seorang penyarah Kitab Shohih Bukhori) : Suatu hari Imam Malik bin Anas RA bercerita pada salah seorang santrinya. Bahwa dulu beliau pernah mempunyai seorang santri yang sangat tekun  dan bersungguh-sungguh namun sayang beliau wafat ketika ditengah-tengah pencarian ilmu.
Ketika meninggal dan hendak dimakamkan. Banyak sekali yang datang melayat dan mengantarkan jenazah ini baik ulama, pejabat pemerintah. Bahkan Imam malik sampai terheran-heran dan bertanya. Bagaimana bisa seorang mendapat kemulyaan ini?
3 Hari setelah kejadian. Imam Malik didatangi 3 orang yang mengaku  melihat keadaan pemuda tersebut dalam mimpinya.
“aku melihat didalam mimpiku. pelajar tersebut turun dari langit berpakaia putih dan mengendarai kuda.”
Ia kemudian pada pemuda tersebut
“Bagaimana bisa engkau mendapat derajat ini?”
“Aku setiap kali usai mempelajari satu ilmu saya berpindah pada tahapan selanjutanya. Sampai pada akhirnya Alah mengangkat derajatku hingga hampir mencapai derajat Rauslullah terpaut 2 derajat saja.”

****
Wahai anakku kita mengambi, pelajaran bahwa pemuda ini belum selelsai. Tapi karena niat, ikhlas, tekunnya dalam enuntut ilmu ia mendapat derajat yang mulia ini.
Bersungguh-sungguhlah kalian hingga Allah memberikan kemuliaan kepada kalian kedudukan seperti ini.

Langitan, 24 November 2019


Posting Komentar

0 Komentar